dari: Roma Kyo Kae Saniro
dosen FIB Universitas Andalas
JurnalPost.com – “Ancika: She Who is With Me” (2024) mewakili film keempat dalam jagat film Dilan yang lebih menekankan pada karakter Ancika. Protagonis perempuan ini memainkan peran sentral dalam cerita. Kutipan Ancika: “Jika dia benar-benar seorang pemenang, dia tidak akan menjadi masa lalu” (Ancika, 2023), mengungkapkan keyakinannya yang tak tergoyahkan bahwa dia memegang posisi pemenang di hati Dylan dan tidak akan menghilang begitu cepat dalam sejarah.
Sebelumnya, penonton sudah sangat familiar dengan kisah romantis Dilan dan Milea yang menjadi prioritas di tiga film sebelumnya. Namun di film keempat ini, kepergian Miley dari narasi Dylan mengambil posisi menonjol dan menciptakan dinamika baru dalam plot. Sebelumnya menjabat sebagai pendamping Dylan, Milea memulai babak baru dalam hidupnya ketika dia menemukan pasangan baru.
Meskipun Milea tidak disertakan dalam cerita Dylan, film ini menggarisbawahi gagasan bahwa perjalanan romantis Dylan tidak berakhir secara tiba-tiba. Ancika menilai, peran tokoh tersebut pasti ada kaitannya dengan keberadaan Dylan. Penegasan bahwa Ancika bukan bagian dari masa lalu menegaskan bahwa kehadirannya dalam kehidupan Dylan merupakan takdir yang tak terelakkan yang membawa kesegaran dan kebaruan dalam realitasnya.
Film ini tidak hanya mencatat gejolak kehidupan cinta Dylan, tetapi juga mengeksplorasi tema takdir, keberanian untuk membuka kembali hati, dan prospek kesempatan kedua dalam urusan hati. Sebagai tokoh protagonis, Ancika menghadirkan perspektif baru dan inovatif dalam narasinya, menambah perjumpaan penonton dengan kisah cinta alternatif sekaligus menjaga hubungan batin dengan alam semesta yang telah terbentuk sebelumnya dalam karya film Dylan.
Dijadwalkan dirilis pada 11 Januari 2024, “Ancika: She Who is With Me” diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi para penggemar berat Dilan, yang pada akhirnya membawa pemirsa melalui petualangan romantis yang penuh dengan emosi dan liku-liku yang tak terduga. Sebagai penerima film tersebut, ekspektasi awal mungkin dipicu oleh ekspektasi bahwa plot film tersebut akan tetap terkait dengan kemunculan kembali Miley dalam kehidupan Dylan. Diperkenalkan sebagai karakter dalam tiga film sebelumnya dan diabadikan dalam empat novel, Milea telah menjadi titik fokus penting dan ikonik dalam dunia sinematik Dylan. Alhasil, penonton pun bisa menantikan kelanjutan kisah cinta Dylan dan Milea.
Namun alur ceritanya berubah ketika muncul karakter wanita lain, Ancika, yang mencoba mengubah peran Miley dalam kehidupan Dylan. Meski Ancika menghadirkan dinamika baru dalam narasinya, penonton mungkin kesulitan melupakan Milea. Adapun alur cerita novel Dilan yang dibangun dari perjalanan cinta antara Dilan dan Milea sejak tahun 1990, Milea menjadi karakter yang sulit diabaikan oleh penonton karena ia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi Dilan.
Perubahan plot ini menciptakan dua gambaran kontras bagi penonton. Di satu sisi, ada upaya Dylan dan Mile untuk melupakan dan menghadapi perpisahan sesuai dengan lintasan kisah cinta yang realistis. Di sisi lain, kehadiran Ancika dan kisah cinta yang berkembang antara Dilan dan Ancika memberikan esensi romantisme yang berbeda sehingga menghasilkan kisah cinta yang indah.
Meskipun perubahan ini mungkin tidak memenuhi ekspektasi sebagian penonton yang mengharapkan kelanjutan cinta Dylan dan Milea, film ini mencoba mengeksplorasi kompleksitas cinta dan menawarkan perspektif baru tentang kemungkinan yang muncul setelah putus cinta. Sebagai tokoh sentral, Ancika berperan penting dalam membentuk kisah cinta baru Dylan, berpotensi menimbulkan campuran emosi di kalangan penonton yang telah menjalin ikatan emosional dengan Milea.
Sebagai bagian keempat dalam dunia film Dylan, film ini mewakili perubahan signifikan dalam dinamika keterikatan romantis Dylan. Pengenalan Ancika, tokoh protagonis cerita, menimbulkan konflik baru dan menggeser fokus plot. Pernyataan tegas Ancika: “Jika dia benar-benar pemenang, dia tidak akan menjadi masa lalu” (Ancika, 2023), memperkuat keyakinannya bahwa dia menempati tempat yang tak tergoyahkan dalam kasih sayang Dylan dan menolak bergantung hanya pada ingatan.
Jika penonton sudah terbiasa dengan kisah cinta Dylan dan Milea di tiga film sebelumnya, film keempat mengubah keadaan dengan menekankan kepergian Milea sebagai elemen krusial. Saat Milea menjadi sorotan, dia memulai babak baru dalam hidupnya dan mencari pasangan baru. Sebaliknya, Ancika tampil sebagai tokoh protagonis yang membawa konflik baru dan menawarkan perspektif baru tentang cinta.
Perkembangan tokoh Ancika sebagai tokoh sentral menambah dimensi baru dalam narasinya. Di saat yang sama, Milea tetap hadir dalam ingatan Dylan di masa lalu. Penjajaran antara hubungan masa lalu (Milea) dan hubungan saat ini (Ancika) menambah kedalaman emosional dalam plot. Tema nasib dan kematian tercermin dalam keyakinan Ancika bahwa hubungannya dengan Dylan adalah akibat fatal yang tidak bisa dihindari.
Film ini mengangkat tema kesempatan kedua dalam cinta dan menunjukkan bahwa Dilan memiliki kesempatan untuk membuka hatinya terhadap cinta baru meski putus dengan Milea. Dengan memadukan unsur sastra tersebut, “Ancika: Dia yang Bersamaku” menciptakan cerita multifaset yang menyambung dengan karya-karya sebelumnya sekaligus menawarkan pengalaman baru dan inovatif kepada penontonnya.
Quoted From Many Source