Indeks Dolar Melonjak, Hasil RDG BI Bisa Jadi Obat Kuat Rupee?


Jakarta, CNBC Indonesia – Tercatat, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah akibat tekanan penguatan dolar AS dan sikap pelaku pasar yang cenderung menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) yang akan diambil. tempat. hari ini, Rabu (17 Januari 2024).

Sebelumnya, pada perdagangan Rabu kemarin (16/1/2024), rupiah berakhir terdepresiasi 0,22% ke Rp 15.585/US$, berdasarkan data Refinitiv. Posisi tersebut merupakan yang terburuk sejak 13 Desember 2023 atau sekitar sebulan terakhir.



Rupee melemah karena tekanan penguatan indeks dolar AS (DXY). Hingga hari ini, Rabu (17 Januari 2024) pukul 04:39 WIB, DXY melonjak cukup tajam hingga naik hampir 1% ke 103,34. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya yang berada di 102,40.

Faktor pelemahan rupiah lainnya disebut-sebut adalah sikap pelaku pasar yang masih menunggu dan menantikan keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan sore ini. BI diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 6,00%.

Pelaku pasar juga menantikan respons BI terhadap kondisi perekonomian global, khususnya eskalasi geopolitik di Laut Merah yang terkait dengan inflasi.

Konsensus pasar agregat CNBC Indonesia dari 10 lembaga/lembaga memperkirakan secara absolut BI akan mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 6,00%.

Suku bunga instrumen deposito kini sebesar 5,25% dan suku bunga instrumen pinjaman sebesar 6,75%.

Jika BI rate memang dipertahankan pada level 6%, maka ini merupakan kali ketiga BI menahan BI rate pada level tersebut, setelah sebelumnya BI menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada Oktober 2023 dari 5,75%.

BI kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunganya untuk menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil di tengah penurunan inflasi di Indonesia.

Rupiah Teknis

Nilai tukar rupee terhadap dolar AS secara teknis terdepresiasi dalam rentang waktu satu jam. Saat ini rupiah semakin mendekati level psikologis Rp 15.600/US$ sebagai resistance terdekat yang berpotensi diuji dalam jangka pendek, posisi tersebut juga mendekati garis horizontal terendah 13 Desember 2023. lilin.

Pada hari itu, rupee menguat tajam sehingga menimbulkan gap ke bawah sehingga rupee berpotensi menguji resistance untuk ditutup terlebih dahulu sebelum menguat.

Sedangkan untuk potensi penguatan terdekat, pelaku pasar dapat mencermati support terdekat yang berpotensi diuji di harga Rp 15.575/US$. Posisi ini didapat dari garis rata-rata 20 jam atau moving average 20 (MA20).




Pergerakan rupee terhadap dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupee terhadap dolar AS

RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

Artikel lain

Video: Rupiah Jatuh! Tembus Rp 15.500 ke US Dollar

(tsn/tsn)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *