JurnalPost.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melakukan kegiatan yaitu pembuatan Eco Enzyme cair dari bahan sampah organik. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 31 Desember 2023 di salah satu kediaman warga Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Batu, Malang, Jawa Timur. Mahasiswa program studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang ini melakukan gerakan sosial yang menunjukkan masyarakat di wilayah Malang khususnya di Desa Beji dalam pengelolaan sampah organik yang diolah agar bermanfaat bagi lingkungan. .
Eco Enzyme sendiri merupakan cairan serbaguna yang dibuat dengan cara memfermentasi sampah organik menjadi suatu bahan yang memiliki banyak manfaat bagi alam atau lingkungan dan manusia.
Eco Enzyme pertama kali ditemukan oleh Dr. Rukuson Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Dia telah terlibat dalam penelitian sejak tahun 1980-an. Terakhir, Eco Enzyme diperkenalkan secara luas oleh Dr. Joean Oan, peneliti pengobatan alami dari Penang, Malaysia. Konversi sampah organik dari sampah sayur dan buah dapat menjadi bahan serba guna bagi rumah tangga dan lingkungan sekitar serta dapat membantu permasalahan sampah antara lain bau tidak sedap, ledakan sampah, pencemaran lingkungan, penurunan produksi metana dan sebagai pemicu pemanasan global.
Keuntungan enzim ekologi
Eco Enzym dikenal kaya akan manfaat tidak hanya bagi lingkungan, namun juga bermanfaat bagi kesehatan. Berikut beberapa manfaat cairan Eco Enzyme:
Pertama, cairan pembersih serba guna yaitu cairan Eco Enzyme yang dapat digunakan untuk membersihkan seluruh rumah, pakaian, bahkan mencuci sayur dan buah.
Kedua, sebagai pupuk tanaman bermanfaat sebagai pupuk tanaman karena dapat menyuburkan tanah dan tanaman, membasmi hama, serta meningkatkan kualitas dan cita rasa buah dan sayur.
Ketiga, Eco Enzyme efektif mengusir hama tanaman seperti anggrek dan sayuran, bahkan hama atau hewan yang sering mengganggu orang di sekitar rumah. Misalnya kecoa, semut, lalat, nyamuk dan serangga lainnya.
Keempat, dapat menjaga lingkungan karena larutan pembersih komersial yang tersedia saat ini seringkali mengandung berbagai jenis senyawa kimia seperti fosfat, nitrat, amonia, klorin dan senyawa lainnya. Mereka berpotensi mencemari udara, tanah, air tanah, sungai dan laut. Menggunakan cairan organik ini sebagai larutan pembersih alami berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan. 1 liter larutan cairan organik ini dapat membersihkan hingga 1000 liter air sungai yang tercemar.
Kelima, dalam mengurangi polusi, metana yang dilepaskan dari sampah dapat memerangkap panas 21 kali lebih banyak dibandingkan karbon dioksida, sehingga dapat memperburuk pemanasan global.
Keenam, filter udara pada proses produksi Eco Enzyme secara tidak langsung membantu membersihkan udara dari racun, polusi dan menghilangkan bau.
Selain itu, warga desa Beji juga mengolah sisa lumpur dari Eco Enzyme untuk dijual di toko offline dan online, karena sisa cairan tersebut dapat dimanfaatkan untuk kesehatan dan juga lingkungan.
Cara membuat enzim ekologi
Cara membuat Eco Enzyme sangat sederhana, tidak terlalu ribet, biasanya digunakan rumus 1:10:3 yang artinya 1 bagian molasses, 10 bagian air dan 3 bagian sampah sayur dan buah organik.
Karena dilakukan untuk masyarakat dan lingkungan di desa Beji, kami banyak memproduksi cairan Eco Enzyme.
Bahan yang diperlukan:
1. 15 liter molase/tetes tebu
2. Air, air ini bisa diambil dari sumur atau air hujan sebanyak 10 galon air mineral
3. Sampah organik dari sayur-sayuran dan buah-buahan sebanyak 45 kg
4. Tong air besar dengan volume kurang lebih 200 liter
Langkah-langkah menghasilkan enzim organik:
Pertama, pilah sampah menjadi organik dan non-organik, ambil sisa-sisa sayuran dan buah-buahan dari sampah dapur.
Kedua, buah dan sayur dipotong terlebih dahulu agar lebih kecil agar lebih mudah dimasukkan ke dalam tong.
Ketigasiapkan 15 liter air molase atau tetes tebu.
keempatsiapkan 10 galon air mineral Le.
Kelimacuci sayur dan buah potong-potong agar lebih higienis.
Ke enam, campurkan semua bahan dalam tong yang telah disediakan dengan urutan masukkan air dan tetes tebu terlebih dahulu, lalu masukkan potongan sayur dan buah, lalu aduk hingga tercampur rata. Terakhir, tutup rapat untuk mencegah masuknya udara. Seminggu sekali, buka tutup tong untuk mengeluarkan gas di dalamnya. Fermentasi selama 3 bulan hingga menjadi cairan Eco Enzyme.
Quoted From Many Source